Pernyataan Sikap Politik Tttg PEMILU RAYA MAHASISWA UPN !

Diposting oleh sebastian-Nomor1 on Minggu, 20 Maret 2011

PEMILIHAN PRESIDEN MAHASISWA UPN “V” Yogyakarta 2010 : MEMASUNG HAK DEMOKRATISASI KAMPUS

oleh : Sebastian (PJ Komisariat PEMBEBASAN UPN dan Mahasiswa FISIP UPN 09)

Kata “demokrasi” mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita, apalagi dilingkungan kampus UPN “V” Yogyakarta yang notabene adalah lingkungan tempat para intelektual beraktifitas. Demokrasi adalah merupakan </span><span>sebuah sistem yang menjunjung tinggi nilai-nilai tentang partisipasi, keterbukaan, persamaan hak, transparansi, keadilan, dan Hak Azasi Manusia. Perlu dicatat bahwa indonesia saat ini adalah merupakan negara yang menggunakan sistem demokrasi yang baik dan kondusif, walaupun masih ada cacat di sana – sini.

Demokratisasi kampus

Dalam konteks dan kerangka negara demokrasi, budaya partisipasi adalah salah satu pilar pokok penyangga keberlangsungan pemerintahan. Tanpa partisipasi dari masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung, demokrasi akan mati dan sekadar slogan. Tanpa partisipasi yang luas dari publik, kita yakin keran-keran demokrasi akan tersumbat dan dinamisasi kehidupan negara akan terancam.
Lalu kalau melihat dikampus kita UPN “V” Yogyakarta yang merupakan kampus “KEJUANGAN” ternyata nilai – nilai demokrasi sudah sedemikian terancam. Hal itu tampak pada pemilihan Presiden mahasiswa tahun ini. Bahwa dengan persyratan harus menyediakan 1000 KTM baru bisa mencalonkan diri menjadi calon Presiden membuat tidak semua mahasiswa UPN memiliki kesempatan untuk ikut serta menjadi calon presiden mahasiswa UPN “V” yogyakarta. Hanya orang – orang yang memiliki kawan yang banyak yang bisa mencalonkan diri yang belum tentu memiliki kapasitas sebagi presiden. Hal tersebut sesungguhnya sudah mengancam budaya partisipasi. Padahal dampak dari pemilihan presiden mahasiswa ini akan dirasakan oleh semua mahasiswa di UPN “V” Yogyakarta.

Elit – elit mahasiswa di UPN “V” Yogyakarata juga tidak pernah menyediakan konsultasi publik atau public hearing kepada seluruh mahasiswa, sehingga bisa disimpulkan produk aturan pemilu kali ini di buat hanya berdasarkan selera dan sekehendak hati mereka saja.
Tidak adanya transparansi dan keterbukaan bagi seluruh mahasiswa di UPN “V” Yogyakarta mengenai bagaiman proses pembentukan KPU dan juga aturan – aturan yang ada juga Tanpa seluruh mahasiswa ketahui tiba – tiba sudah muncul KPU dan juga aturan - aturannya menegasakan bahwa tidak ada lagi nilai – nilai demokrasi di dalamnya.

Kita semua sepakat bahwa Pemilu Presiden mahasiswa UPN ‘V” Yogyakarta 2010 memang bukan pemilu yang demokratis.</span>
Yang harus kita lakukan!!
Lalu apakah hal seperti ini kita biarkan saja? Kita semua sepakat menjawab “TIDAK” kita tidak boleh membiarkan hal ini berlangsung begitu saja tanpa adanya perlawanan dari mahasiswa. Kita tentu masih ingat tahun 1998 mahasiswa dan kaum intelektual kampus lainnya yang mengusung dan memperjuangkan sebuah sistem pemerintahan yang demokratis yang berhasil menumbangkan rejim soeharto yang begitu otoriter dan memiliki kekuatan dari segala sektor.
Sudah saatnya kita satukan kekuatan, hilangkan sedikit arogansi jurusan untuk menyingkirkan pihak – pihak yang anti demokrasi.
Jangan biarkan demokrasi yang sudah susah payah diperjuangkan menjadi hilang di kampus sebesar UPN “V” Yogyakarta.

Tolak pemilu pemilihan presiden mahasiswa yang tidak demokratis!!
Hancurkan pihak – pihak yang anti demokrasi!

Tuntutan mendesak !!!

  1. Menolak hasil kongres XI karena tidak demokratis
  2. Menolak formatur kepengurusan BEM Keluarga Mahasiswa UPN Yogyakarta
  3. Kepada BEM F, HMJ dan OKA-Oka yang Vakum untuk Segera berkonsolidasi
  4. Pemilu dan Kongres harus diulang dengan cara-cara demokratis
  5. Aksi Mahasiswa UPN !!!

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar